- Cisewu.info - Nama saya Trisna Nurdiaman atau sering disapa ‘Pak Tris’ oleh teman-teman sekelas di kampus. Sapaan ini muncul saat saya dipercaya oleh teman-teman sekelas untuk menjadi kosma, atau sebagai orang yang ‘dituakan’ di kelas. Saya dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1995 di Desa Pamalayan Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut. Anak kedua dari empat bersaudara, pasangan Bapak Juraedin dan Ibu Tati Rohaeti yang berprofesi sebagai petani.
![]() |
Wisudawan Trisna Nurdiaman |
Pada tahun 2001, saya mulai memasuki sekolah dasar. Pada saat itu saya mengenyam pendidikan di SDN Pamalayan I. Selama di SD prestasi, prestasi saya di kelas selalu naik-turun pada kisaran 5 besar. Pelajaran yang paling saya sukai saat itu adalah pelajaran Matematika. Ketika duduk di kelas 5 SD, pernah mengikuti perlombaan Matematika antar sekolah dan berhasil menjadi juara 1 di tingkat kecamatan. Selama di SD saya sangat menyukai kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.
Pada tahun 2007, saya lulus dari SDN Pamalayan I dan melanjutkan pendidikan ke MTsN I Cisewu. Di sekolah ini prestasi saya mulai turun akibat bullying, susah beradaptasi dengan teman-teman sekelas dan mengalami tekanan. Bahkan, ketika kelas 7 saya pernah mecontek di kelas saat ulangan IPA dan sialnya aksi ‘heroik’ tersebut ketahuan oleh guru yang bersangkutan. Lebih parahnya lagi, saya belum kapok dengan tindakan tersebut. Pada episod-episod ulangan selanjutnya saya mulai memikirkan trik jitu untuk mencontek agar tidak ketahuan oleh guru.
Akhirnya disitu saya menemukan sebuah solusi, sebelum ulangan tiba saya membuat rangkuman materi yang di anggap penting sebagai bahan contekan ketika ulangan tiba. Rangkuman tersebut saya tuangkan kedalam 1 lembar kertas yang berisi konsep materi inti. Ajaibnya, ketika ulangan berlangsung saya hapal semua materi yang telah dirangkum tersebut tanpa harus mencontek sekali pun. Dari situlah saya mulai kembali menikmati proses belajar dan pada saat kelas 9 saya masuk kedalam 3 besar di kelas.
Pada tahun 2010, saya lulus dari MTsN I Cisewu dan melanjutkan pendidikan di MAN Cisewu Garut / MAN 4 Garut dengan memilih konsentrasi IPS. Di sekolah ini saya menikmati masa-masa remaja, terbebas dari bullying, berkawan dengan siapa pun, aktif dikembali pada kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dan terpacu untuk berburu prestasi (Need for Achievement).
Sejak masuk kelas kelas IPS saya selalu menduduki peringkat 1. Motivasi terbesar saya adalah ingin membuat orang tua bangga, meskipun berasal dari keluarga petani, namun tidak ada batasan untuk berprestasi. Ilmu adalah simbol kekebasan yang melewati batas kelas sosial dimana siapa pun dapat memilikinya jika ia mau berusaha. “Sirung mah kudu leuwih luhur ti tingul, elmu mah moal beurat di babawa” begitulah filosofi hidup yang saya miliki. Oleh karena itu, dalam upaya melakukan mobilitas sosial vertikal, maka satu-satunya cara yang bisa saya lakukan adalah belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak menghianati amanah yang diberikan oleh orang tua.
![]() |
Trisna Nurdiaman |
Pada tahun 2013, saya melajutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi atas jasa Pak Ode (Kurnia) lewat SPMB-PTAIN jalur undangan/prestasi dan diterima di Jurusan Sosiologi – UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sebagai anak desa, awalnya saya merasa pesimis untuk bersaing dengan anak-anak kota. Namun setelah dijalani ternyata saya dapat bersaing dengan anak-anak lainnya. Selama menjadi mahasiswa, saya aktif di organisasi ekstra maupun intra kampus. Organisasi ekstra kampus yang saya pilih untuk berproses adalah HMI Komisariat FISIP, disana saya belajar banyak hal dan menyukai atmosfir diskusi yang tajam, analitis dan mendalam. Di organisasi intra kampus, saya aktif di HMJ Sosiologi Kabinet Progresif dan UKM Women Studies Centre.
Pada tanggal 21 Juni 2017, saya lulus dalam sidang munaqosah dengan mempertanggungjawabakan skripsi yang berjudul “Pergeseran Motivasi Kerja Pemuda Desa pada Sektor Non-Pertanian”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi sosial para pemuda Cisewu, khususnya di Desa Pamalayan yang mulai enggan untuk bertani dan lebih memilih untuk mencari pekerjaan pada sektor perdagangan, industri dan jasa. Hal tersebut menyebabkan proses regenerasi petani menjadi terhambat, padahal kebutuhan akan pangan semakin lama justru semakin meningkat, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
![]() |
Trisna Nurdiaman |
Pada tanggal 17 September 2017, terpilih menjadi wisudawan terbaik Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan IPK 3,96 dengan predikat pujian (cumlaude). Namun, meskipun begitu, perjalan hidup masih panjang, banyak mimpi yang harus di gapai. Jangan pernah ragu untuk bermimpi, meskipun kita anak desa, tidak ada batasan untuk berprestasi. Bersungguh-sungguhlah dalam mencari ilmu, karena ilmu akan membebaskan kita dari belenggu kebodohan. Ilmu adalah simbol kebebasan yang melewati batas kelas sosial. Maka di akhir kata saya ingin berpesan, jangan pernah merasa cukup dengan ilmu.
Kontributor :
![]() |
Trisna Nurdiaman ( Mahasiswa UIN SGD Bandung ) |
*Note : Pihak Redaksi tidak bertanggung jawab atas seluruh isi konten yang ada didalamnya.
URL:
Cisewu.com adalah media kolaboratif warga cisewu yang menyajikan beragam informasi yang bersumber dari beragam sumber yang kami olah dengan terlebih dahulu. jika mau berkontribusi, silahkan hubungi kontak kami.
Mahasiswa Kelahiran Cisewu Sukses Mendapatkan Nilai IPK Tertinggi di UIN SGD Bandung
4/
5
Oleh
Admin