Kembali 'cisewu mendunia'. Dalam sebuah tulisan yang ditulis
oleh Alexander Richter pada 15 Nov 2018 dalam laman thinkgeoenergy.com, disana
ada nama cisewu yang disebut. Ya, tepatnya nama 'Cilayu' disebut sebagai salah
satu yang sangat potensial untuk pengembangan energi panas bumi (Geotermal
energy).
Dalam tulisan yang berbahasa inggris tersebut, didalamnya
mengupas tentang 'PGE exploring geothermal development at Gunung Masigit area
near Kamojang'. Dalam bahasa indonesia dapat dijelaskan bahwa PGE atau PT
Pertamina Geothermal Energi (PGE) tengah melakukan pengembangan energi
geotermal di sekitar kamojang yakni gunung masigit.
Namun kemudian lebih jauh mengulas tentang potensi energi
panas yang ada di garut, dan cisewu salah satu yang disebut. Nah lumayan kan,
cisewu disebut.. he
Dalam laman tersebut, ada kutipan yang mana sebetulnya
penulis Alexander ini mengutip kembali perkataan dari bupati garut. Kemudian
ditambahkan dengan beberapa data lain yang memang relevant. Adapun yang ada
kata cisewunya yakni 'cilayu' ada di beberapa paragrap akhir yakni:
"In addition to Mount Masigit, the potential for
geothermal energy in Garut that has not been cultivated is in Cilayu, Cisewu
District, which has the potential of 100 MW and Ciarinem, Pakenjeng
District with a potential of 25 MW."
Dalam bahasa indonesia artinya "Selain Gunung Masigit,
potensi energi panas bumi di Garut yang belum digarap adalah di Cilayu,
Kecamatan Cisewu, yang memiliki potensi 100 MW dan Ciarinem, Kecamatan
Pakenjeng dengan potensi 25 MW."
Ya sebagaimana diketahui bahwa memang cilayu ini memiliki
lokasi yang terdapat energi panas. Bahkan katanya ada beberapa wacana yang
menyatakan untuk kemudian menjadikan itu sebagai destinasi wisata pemandian air
panas. Mari kita lihat kedepannya akan bagaimana..
URL:
Cisewu.com adalah media kolaboratif warga cisewu yang menyajikan beragam informasi yang bersumber dari beragam sumber yang kami olah dengan terlebih dahulu. jika mau berkontribusi, silahkan hubungi kontak kami.
Potensi Energi Geotermal 'Cilayu' Mencapai 100 MW
4/
5
Oleh
Vicka Hafsary